Berhentinya laju bus pukul setengah satu dini hari,
Jumat, 18 November 2011 membangunkan kami dari tidur singkat sejak berangkat
malam harinya pukul 21.00 WIB dari kampus Universitas Negeri Semarang. Rupanya
masih ada satu peserta lagi dari PGSD Tegal yang akan melakukan perjalanan
bersama kami menuju Kota Kembang.
Bus terus melaju kencang membawa sedikitnya sepuluh
orang dosen dan dua puluh empat mahasiswa bidikmisi UNNES angkatan 2010 yang
akan melakukan studi lapangan ke kampus Institut Teknologi Bandung dan
Universitas Pendidikan Indonesia untuk lebih mengenal mahasiswa bidikmisi yang
ada disana, berikut program-program unggulan inspiratif yang mereka miliki.
Setelah menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak
dan bersih diri, akhirnya pukul 08.30 WIB kami tiba di kampus ITB. Aroma
jiwa-jiwa inovatif dan pencetus teknologi kreatif langsung tercium sepanjang
langkah kami menuju salah satu aula yang sejuk tanpa pendingin udara karena
sistem sirkulasi udaranya yang baik. Di tempat ini, selama kurang lebih satu
setengah jam kami habiskan untuk menyaksikan presentasi dari para pengurus Forum
Bidikmisi ITB yang dilanjutkan dengan diskusi bersama mengenai program-program
bidikmisi yang ada di ITB dan UNNES.
Seperti halnya mahasiswa bidikmisi UNNES yang
memiliki forum bernama Unnes Scholarship Community (USC), mahasiswa bidikmisi
ITB pun memiliki wadah tersendiri yang bernama “Forum Bidikmisi ITB”. Forum
Bidikmisi ITB ini memiliki enam divisi, yaitu Divisi Ekonomi, Divisi
Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA), Divisi Kekeluargaan, Divisi Karya dan
Inovasi, Divisi Kajian dan Aksi serta Divisi Humas. Setiap divisi memiliki
beberapa program unggulan. Contohnya Divisi Karya dan Inovasi yang mengawali kiprah
Forum Bidikmisi ITB dengan mengadakan kegiatan donor darah dan sosialisasi
bidikmisi ke daerah-daerah yang ada di sekitar ITB. Dengan kegigihan pengurus
Forum Bidikmisi ITB yang didukung seluruh mahasiswa bidikmisi di ITB yang
berjumlah 1.150 orang, kami rasa tidaklah mustahil untuk mencapai visi Forum
Bidikmisi ITB, yaitu “Satu Asa Berkarya untuk Indonesia” dengan misinya
membangun rasa kekeluargaan dan membangun semangat bermimpi dan berkarya nyata
bagi Indonesia.
Tepat pukul 11.30 WIB, presentasi dan diskusi antara
mahasiswa bidikmisi UNNES dan ITB diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan
dan foto bersama. Mengingat masih ada satu tempat lagi yang akan kami tuju,
kami segera kembali ke bus dan langsung meluncur ke sana. Pukul 12.30 WIB, kami
tiba di tempat studi lapangan kami yang kedua, yaitu IKIP tertua di Indonesia
yang sekarang kita kenal dengan nama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Setelah beristirahat dan sholat, kami berkumpul di aula untuk berdiskusi
mengenai program-program bidikmisi yang ada di UNNES dan UPI. Ketika memasuki
aula, kami merasa seperti memasuki rumah sendiri karena keluarga besar
bidikmisi UPI yang tergabung dalam Forum Lingkar Bidikmisi UPI menyambut kami
dengan begitu hangat. Sebelum memulai diskusi, kami sudah disuguhi nasi timbal
yang sangat nikmat, sangat pas untuk menghilangkan rasa lapar.
Sekitar pukul 13.30 WIB, diskusi dibuka oleh
perwakilan dari Forum Lingkar Bidikmisi UPI. Meskipun jumlah mahasiswa
bidikmisi yang ada di UPI mencapai 1.050 orang, namun karena sedang
dilaksanakan ujian tengah semester maka hanya ada 11 orang saja yang bisa hadir
sebagai perwakilan. Diskusi diawali dengan pengenalan lima departemen yang ada
di dalam Forum Lingkar Bidikmisi UPI, yaitu Departemen Humas dan Publikasi,
Departemen Human Research and Development (HRD), Departemen Edukasi, Departemen
Perekonomian serta Departemen Kerohanian. Setiap departemen memiliki beberapa
program unggulan. Namun berbeda dengan sasaran program-program bidikmisi yang
ada di ITB yang kebanyakan adalah eksternal anggota, sasaran program-program
bidikmisi yang ada di UPI kebanyakan adalah anggota Forum Lingkar Bidikmisi UPI
itu sendiri. Hal ini dikarenakan Forum Lingkar Bidikmisi UPI dibentuk dari,
oleh dan untuk mahasiswa bidikmisi yang ada di UPI.
Setelah melaksanakan diskusi yang cukup lama,
sekitar pukul 15.30 WIB pertemuan kami ditutup dengan penyerahan
kenang-kenangan dan foto bersama. Jika ditarik kesimpulan, mahasiswa UNNES, ITB
maupun UPI memiliki kesadaran yang sama untuk membentuk sebuah wadah untuk
berkumpul dan berbagi lengkap dengan program-program unggulan yang bermanfaat
baik bagi pihak luar maupun intern anggota.
Dengan melangkahkan kaki keluar kampus UPI, maka
usai sudah kegiatan studi lapangan kami ke Bandung. Dengan menyimpan berbagai
ide-ide baru di kepala kami masing-masing, kami bertekad untuk terus maju sesuai
dengan tujuan studi lapangan kami, yaitu untuk meningkatkan tekad mahasiswa
bidikmisi UNNES untuk tetap termotivasi untuk berprestasi dan berkarya baik
akademik maupun non-akademik.
thank you :)
ReplyDelete